Tampilkan postingan dengan label Abd. Gafur. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Abd. Gafur. Tampilkan semua postingan

9 Agu 2015

4 Musim Cinta - Mandewi, Abd. Gafur, Pringadi Abdi, Puguh Hermawan

Judul: 4 Musim Cinta
Penulis: Abd. Gafur, Mandewi, Puguh Hermawan, Pringadi Abdi
Penerbit: Exchange
Cetakan: I, April 2015
Tebal: 336 hlm.
ISBN: 9786027202429

Sinopsis:
Apa kau percaya jika satu hati hanya diciptakan untuk satu cinta? Barangkali beruntung orang-orang yang bisa jatuh cinta beberapa kali dalam hidupnya. Tetapi aku yakin, lebih beruntung mereka yang sanggup menghabiskan hidupnya dengan satu orang yang dicintai dan mencintainya.

4 Musim Cinta adalah sebuah novel yang bertutur tentang lika-liku kehidupan cinta empat birokrat muda: satu wanita, tiga pria. Gayatri, wanita Bali yang merasa berbeda dengan wanita-wanita pada umumnya. Gafur, pria Makassar yang menjalin kasih dengan seorang barista asal Sunda yang enggan menikah. Pring, pria Palembang yang nikah muda tetapi harus terpisah jauh dari istrinya karena tugas negara. Arga, pria Jawa yang selalu gagal menjalin hubungan dengan wanita. Mereka bertemu dan saling berbagi rahasia. Tak disangka, setiap rahasia kemudian menjadi benih-benih rindu yang terlarang. Persahabatan, cinta, dan kesetiaan pun dipertaruhkan.

Saya tak pernah menduga kegiatan pelatihan menulis kreatif yang diadakan oleh Direktorat tempat saya mengais rezeki di kemudian hari akan menghasilkan output yang menarik kayak… yah, novel 4 Musim Cinta ini. Kebetulan saya mengenal keempat penulisnya, meskipun hanya dua di antara mereka yang saya kenal baik sebab seangkatan dengan saya semasa kuliah dulu. Untuk Pring, saya telah membaca dua buku kumpulan cerpennya dan saya berani bilang kalau Pring adalah penulis yang hebat dalam mengolah kata dan kisah (not to mention kemampuan Pring dalam menulis—dan, tentu saja, membacakan—puisi-puisnya yang mengesankan). Sementara Puguh, well, saya tak pernah mengenal beliau sebelumnya, hanya berteman di Facebook dan sesekali berinteraksi melalui komen di wall atau status. Namun demikian, saya dapat menangkap aura ceria dari Mas Puguh ini *wink*. Nah, melihat latar belakang profesi utama para penulis yang berkutat di dunia birokrasi yang menuntut dedikasi tinggi, saya tentu penasaran dengan karya kolaborasi ini, terutama setelah mendengar bahwa novel ini juga mengangkat keresahan para pekerja di bawah Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Mari kita bahas.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Back to top