Tampilkan postingan dengan label Cassandra Clare. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cassandra Clare. Tampilkan semua postingan

22 Apr 2013

City of Glass - Cassandra Clare

Judul: City of Glass
Seri: The Mortal Instruments #3
Penulis: Cassandra Clare
Penerjemah: Melody Violine
Penerbit: Ufuk Press, 2011
Tebal: 752 hlm.
ISBN: 9786028801478

Sinopsis:
Untuk menyelamatkan ibunya, Clary harus pergi ke Kota Kaca, kota leluhur Pemburu Bayangan. Tapi dia memasukinya tanpa izin, yang berarti melanggar Hukum dan terancam dihukum mati. Lebih parah lagi, Simon dipenjara selama dia tidak mau bersaksi mengambinghitamkan keluarga Lightwood. Ketika ternyata Jace tidak menginginkan Clary di sana, Sebastian yang misterius membantu Clary menyingkap rahasia keluarganya.

Sementara itu, Valentine hendak memanggil Malaikat dan semua iblis. Dia siap menghancurkan ras Pemburu Bayangan kalau mereka tidak mau tunduk kepadanya. Kini satu-satunya harapan mereka untuk bertahan adalah dengan meminta bantuan Penghuni Dunia Bawah. Tapi bisakah kedua pihak tersebut mengesampingkan kebencian mereka demi bekerja sama? Dalam kegentingan ini, apakah Jace rela mengorbankan nyawanya demi Clary? Bisakah Clary menggunakan kekuatan barunya untuk menyelamatkan Kota Kaca, apa pun akibatnya?

Cinta adalah dosa kehidupan. Rahasia masa lalu terbukti mematikan ketika Clary dan Jace menghadapi Valentine dalam jilid ketiga The Mortal Instruments.

Perhatian: Review ini mungkin mengandung spoiler.

Clary akhirnya memutuskan pergi ke Idris, negara asal para Pemburu Bayangan, untuk bertemu dengan Ragnor Fell, warlock yang mengetahui cara untuk membangunkan ibu Clary yang masih tak sadarkan diri. Namun Jace menentang keras rencana Clary dan diam-diam berencana untuk pergi ke Idris tanpa gadis itu. Saat hendak menuju Idris melalui portal yang dibuat oleh Magnus Bane, Jace dan keluarga Lightwood diserang oleh pasukan iblis. Simon yang saat itu tengah menemui Jace ikut terlibat pertempuran. Dalam kondisi terdesak, Jace membawa serta Simon ke Idris. Clary yang menyadari ditinggal oleh Jace dan keluarga Lightwood, membuat portal sendiri untuk pergi ke Idris, diikuti oleh Luke. Sayangnya portal yang dibuat Clary tak mampu menembus Idris, atau tepatnya Alicante (ibu kota Idris), sehingga ia dan Luke mendarat di danau Lyn, sebuah danau yang terkutuk bagi para Pemburu Bayangan, termasuk Clary.

Di Alicante, Simon yang sejak di buku kedua telah menjadi vampir ternyata tidak diinginkan di kota Pemburu Bayangan itu. Maka setelah sembuh dari luka bekas pertempuran melawan iblis, Kunci meminta Simon untuk pulang ke New York melalui portal yang disediakan oleh mereka. Namun, alih-alih dipulangkan, sang Inkuisitor dari pihak Kunci malah memenjarakan Simon di ruang yang dilindungi berbagai rune dan mulai menginterogasi si vampir yang secara misterius tidak terbakar oleh sinar matahari itu. Baik Jace maupun keluarga Lightwood tidak mengetahui perihal penjeblosan Simon ke penjara. Sementara itu, baik Luke maupun Clary (yang terkena kutukan danau Lyn) terpaksa harus bersembunyi di rumah Amatis, adik perempuan Luke, karena kedatangan mereka di Alicante adalah ilegal, terutama bagi Luke yang posisinya sebagai Penghuni Dunia Bawah, tepatnya, sebagai manusia serigala.

24 Mar 2013

City of Ashes - Cassandra Clare

Judul: City of Ashes
Seri: The Mortal Instruments #2
Penulis: Cassandra Clare
Penerjemah: Melody Violine
Penerbit: Ufuk Press, 2010
Tebal: 610 hlm.
ISBN: 9786028801300

Sinopsis:
Clary hanya ingin hidup normal kembali, tapi ia telanjur terlibat dengan para Pemburu Bayangan yang bertugas membantai iblis. Masalah semakin menjadi-jadi karena ibunya tidak bisa dibangunkan dan Clary tidak bisa berhenti mencintai Jace. Tentu saja ini menyakiti hati Simon, yang mendadak pergi ke sarang vampir seorang diri. Valentine pun datang lagi, kali ini untuk mengambil Pedang Mortal. Lagi-lagi dia menawari Jace untuk ikut dengannya. Ketika Jace diketahui telah pergi untuk menemui Valentine, akankah Clary tetap memercayainya?

Dalam sekuel City of Bones ini, ketegangan menanjak dan konflik semakin tajam!

Lebih seru! Buku kedua serial The Mortal Instruments ini menyajikan konflik yang lebih tajam dari buku pertama. Valentine, yang kabur melewati cermin portal para buku pertama, tengah menyiapkan rencana untuk menyerang Idris, kampung halaman para Pemburu Bayangan. Ia mencuri Instrumen Mortal kedua, yaitu Pedang Jiwa, dari Persaudaraan Hening. Pedang yang aslinya digunakan malaikat untuk membasmi iblis itu akan diubah oleh Valentine menjadi alat untuk memanggil pasukan iblis dari dimensi lain untuk membantunya menyerang Idris. Mampukah Clary dan kawan-kawan menghentikan Valentine?

Membaca buku kedua ini, persaaan saya campur aduk. Kehadiran sang Inkuisitor dari Idris untuk menginterogasi Jace yang dicurigai sebagai mata-mata Valentine mampu memancing emosi saya. Bagaimana tidak, sosok wanita yang keras dan kejam ini mengingatkan saya kepada Profesor Umbridge dalam Harry Potter dan Orde Phoenix. Tidak hanya menolak memercayai Jace, sang Inkuisitor tak segan-segan menyiksa Jace secara mental maupun fisik, termasuk mengirim cowok itu ke penjara di bawah pengawasan Persaudaraan Hening, yaitu sebuah penjara yang biasanya digunakan mengurung para penjahat berbahaya. Tak heran sang Ikuisitor bertindak di luar batas, karena hal tersebut dilatarbelakangi dendam pribadinya terhadap ayah Jace.

18 Mar 2013

City of Bones - Cassandra Clare

Judul: City of Bones
Seri: The Mortal Instruments #1
Penulis: Cassandra Clare
Penerjemah: Melody Violine
Penerbit: Ufuk Press, 2010
Tebal: 664 hlm.
ISBN: 9786028224802

Sinopsis:
Selama ini Clary yang hampir berusia 16 tahun, mengira dirinya hanyalah anak seorang pelukis biasa. Tapi sejak ibunya diculik dan Clary sendiri hampir mati oleh serangan iblis, ia terpaksa masuk ke dalam dunia baru yang gelap sekaligus menawan, yaitu Dunia Bayangan.

Ternyata sejak ribuan tahun yang lalu, hanya kaum Nephilim (manusia keturunan malaikat) yang membasmi iblis demi melindungi manusia. Mereka disebut Pemburu Kegelapan. Salah satunya adalah Jace yang kasar, sombong, dan luar biasa menyebalkan. Tapi justru itulah yang membuat cowok berambut keemasan itu lebih menggemaskan. Lagipula, bagaimana Clary bisa tahan kalau ada cowok yang selalu siap menerjang iblis, vampir, bahkan manusia serigala demi melindunginya?

Lalu mengapa iblis mengincar seorang gadis biasa seperti Clary? Bagaimanakah tiba-tiba Clary mendapatkan “penglihatan”, sehingga kini ia bisa melihat peri, warlock, dan nephilim? Para Pemburu Kegelapan pun benar-benar ingin mengetahuinya…

City of Bones adalah novel Young Adult bergenre Paranormal Fantasy di mana yang ditonjolkan dalam buku ini adalah Nephilim (berhubungan dengan malaikat atau keturunan malaikat). Bila sebelumnya novel-novel YA diawali dengan tren vampir modern (Twilight Saga, Vampire Academy, Black Dagger Brotherhood, Sookie Stakhouse series [yang kemudian diadaptasi menjadi serial TV terkenal berjudul ‘True Blood’], dsb), kini genre Paranormal Fantasy lebih beragam, tidak melulu tentang vampir. Dan salah satu ‘makhluk gaib’ yang menjadi primadona dunia Paranormal Fantasy setelah vampir, adalah Nephilim. Beberapa novel tentang nephilim yang terkenal antara lain Hush, Hush series, Fallen series, dan tentu saja, The Mortal Instruments series yang buku pertamanya sedang saya review ini.

Kisah City of Bones bermula saat Clarissa Fray (Clary), menyaksikan pembunuhan yang dilakukan oleh sekelompok anak muda di sebuah club malam. Anehnya, korban pembunuhan lenyap tak lama setelah tewas. Saat teman Clary, Simon, datang bersama security club malam, Clary menyadari bahwa selain dirinya, orang lain tidak dapat melihat para pelaku pembunuhan, seolah para pembunuh itu adalah makhluk tak kasatmata. Di lain pihak, ketiga remaja yang bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut merasa heran, mengapa Clary bisa melihat mereka?

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Back to top