Judul: City of Glass
Seri: The Mortal Instruments #3
Penulis: Cassandra Clare
Penerjemah: Melody Violine
Penerbit: Ufuk Press, 2011
Tebal: 752 hlm.
ISBN: 9786028801478
Sinopsis:
Untuk menyelamatkan ibunya, Clary harus pergi ke Kota Kaca, kota leluhur Pemburu Bayangan. Tapi dia memasukinya tanpa izin, yang berarti melanggar Hukum dan terancam dihukum mati. Lebih parah lagi, Simon dipenjara selama dia tidak mau bersaksi mengambinghitamkan keluarga Lightwood. Ketika ternyata Jace tidak menginginkan Clary di sana, Sebastian yang misterius membantu Clary menyingkap rahasia keluarganya.Sementara itu, Valentine hendak memanggil Malaikat dan semua iblis. Dia siap menghancurkan ras Pemburu Bayangan kalau mereka tidak mau tunduk kepadanya. Kini satu-satunya harapan mereka untuk bertahan adalah dengan meminta bantuan Penghuni Dunia Bawah. Tapi bisakah kedua pihak tersebut mengesampingkan kebencian mereka demi bekerja sama? Dalam kegentingan ini, apakah Jace rela mengorbankan nyawanya demi Clary? Bisakah Clary menggunakan kekuatan barunya untuk menyelamatkan Kota Kaca, apa pun akibatnya?Cinta adalah dosa kehidupan. Rahasia masa lalu terbukti mematikan ketika Clary dan Jace menghadapi Valentine dalam jilid ketiga The Mortal Instruments.
Perhatian: Review ini mungkin mengandung spoiler.
Clary akhirnya memutuskan pergi ke Idris, negara asal para Pemburu Bayangan, untuk bertemu dengan Ragnor Fell, warlock yang mengetahui cara untuk membangunkan ibu Clary yang masih tak sadarkan diri. Namun Jace menentang keras rencana Clary dan diam-diam berencana untuk pergi ke Idris tanpa gadis itu. Saat hendak menuju Idris melalui portal yang dibuat oleh Magnus Bane, Jace dan keluarga Lightwood diserang oleh pasukan iblis. Simon yang saat itu tengah menemui Jace ikut terlibat pertempuran. Dalam kondisi terdesak, Jace membawa serta Simon ke Idris. Clary yang menyadari ditinggal oleh Jace dan keluarga Lightwood, membuat portal sendiri untuk pergi ke Idris, diikuti oleh Luke. Sayangnya portal yang dibuat Clary tak mampu menembus Idris, atau tepatnya Alicante (ibu kota Idris), sehingga ia dan Luke mendarat di danau Lyn, sebuah danau yang terkutuk bagi para Pemburu Bayangan, termasuk Clary.
Di Alicante, Simon yang sejak di buku kedua telah menjadi vampir ternyata tidak diinginkan di kota Pemburu Bayangan itu. Maka setelah sembuh dari luka bekas pertempuran melawan iblis, Kunci meminta Simon untuk pulang ke New York melalui portal yang disediakan oleh mereka. Namun, alih-alih dipulangkan, sang Inkuisitor dari pihak Kunci malah memenjarakan Simon di ruang yang dilindungi berbagai rune dan mulai menginterogasi si vampir yang secara misterius tidak terbakar oleh sinar matahari itu. Baik Jace maupun keluarga Lightwood tidak mengetahui perihal penjeblosan Simon ke penjara. Sementara itu, baik Luke maupun Clary (yang terkena kutukan danau Lyn) terpaksa harus bersembunyi di rumah Amatis, adik perempuan Luke, karena kedatangan mereka di Alicante adalah ilegal, terutama bagi Luke yang posisinya sebagai Penghuni Dunia Bawah, tepatnya, sebagai manusia serigala.