30 Apr 2016

Matilda - Roald Dahl

Judul: Matilda
Penulis: Roald Dahl
Penerjemah: Agus Setiadi
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: VII, Agustus 2010
Tebal: 264 hlm
ISBN13: 9789795111672

Sinopsis:
Matilda sangat jenius, selain juga amat perasa. Sebelum berusia lima tahun, dia sudah membaca karya-karya pengarang besar. Tapi orang tuanya menganggap ia hanya seperti ketombe yang menjengkelkan. Matilda memutuskan untuk mengurus dirinya sendiri. Ketika "diserang" Miss Trunchbull, kepala sekolahnya yang amat sangat kejam, dia baru sadar ternyata dirinya punya kekuatan supernatural. Lalu Matilda memakai kekuatan istimewanya itu untuk menyelamatkan sekolahnya, terutama guru kesayangannya, Miss Honey.

Matilda Wormwood adalah gadis cilik yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata anak seusianya. Sayang, dirinya tinggal di keluarga yang salah. Bagi Mr dan Mrs Wormwood, anak kedua mereka tersebut sering dianggap sebagai ketombe (duh, maaf, saya ngakak). Matilda kerap dibentak saat hendak mengemukakan pendapat. Memang, orang tuanya lebih menyayangi kakak laki-lakinya. Namun Matilda kecil yang bahkan belum berusia lima tahun tak lantas menjadi pemurung. Ia adalah anak yang mandiri. Ketika ditinggal sendiri di rumah (ayahnya bekerja, kakaknya bersekolah, sedangkan ibunya pergi bermain bingo—semacam permainan lotere—di kota sebelah), Matilda memutuskan untuk ke perpustakaan dan menghabiskan waktu selama dua jam di sana. Ia membaca berbagai jenis buku, mulai dari buku anak-anak, hingga buku-buku klasik kelas berat karya penulis besar seperti Charles Dickens, Ernest Hemingway, Jane Austen, George Orwell, dan kawan-kawan.

Ketika Mr dan Mrs Wormwood memutuskan untuk menyekolahkan Matilda (yang sebenarnya sudah agak terlambat), petualangan baru gadis cilik itu pun dimulai. Miss Honey, guru Matilda yang baik hati, mendapati bahwa anak perempuan tersebut memang sangat cerdas. Matilda bisa melakukan perkalian dalam jumlah berapapun dengan cepat dan sudah membaca banyak sekali karya sastra bermutu. Miss Honey yang terkagum-kagum (namun tidak memperlihatkannya) kepada Matilda, terpaksa memperlakukan gadis cilik itu dengan berbeda. Jadi, di saat murid-murid sekolah dasar yang lain belajar perkalian dua, Matilda diperkenankan mempelajari mata pelajaran yang diperuntukkan bagi murid kelas yang lebih tinggi. Ia dipersilakan bertanya apabila ada hal yang tidak ia mengerti.

Matilda sangat menyukai kegiatan belajar. Teman-teman sekelasnya pun penyukainya karena sifatnya yang rendah hati dan tak pernah menyombongkan diri. Namun begitu, ada hal yang mengganggu ketenangan di sekolah. Penyebabnya adalah sang kepala sekolah, Miss Trunchbull. Miss Trunchbull tak segan ‘main fisik’ kepada murid-murid yang melanggar peraturan, sekecil apa pun pelanggaran tersebut. Parahnya, Miss Trunchbull menandai Matilda sebagai musuh bebuyutannya. Kok bisa? Lantas, apa yang akan Matilda lakukan mengenai hal tersebut?

image source here, edited by me.

Roald Dahl terkenal dengan karya-karya fiksinya yang diperuntukkan bagi anak-anak. Matilda adalah salah satu karyanya yang sangat terkenal, bahkan pernah memenangkan penghargaan Childrens’s Book Award. Setelah buku ini cukup lama tenggelam di lemari saya, akhirnya saya memutuskan untuk membacanya sebagai bagian dari program posting bareng BBI, yakni buku anak. (Maafkan saya Om Dahl, kelamaan nimbun buku Anda di lemari. T.T)

Bagi saya, Matilda adalah bacaan yang sangat menyenangkan. Saya senang sekali membaca fiksi yang tokoh utamanya hobi baca. Kerennya lagi, tokoh tersebut adalah anak kecil. Karakter Matilda sukses membuat saya jatuh hati. Ia digambarkan sebagai anak kecil yang luar biasa jenius, namun ia seolah tak menyadari kejeniusannya tersebut. Ia tampil dengan sangat polos serta memiliki pembawaan yang rendah hati. Maka wajar saja bila orang-orang menyukainya (yah, kecuali kedua orang tuanya yang berpikiran picik). Hal ini mengingatkan saya pada tokoh Harry Potter yang selalu ditindas oleh paman dan bibinya. Mau tahu kesamaan lain antara Matilda dan Harry Potter? Mereka sama-sama memiliki kemampuan ‘spesial’. Nah, kemampuan spesial apa yang dimiliki Matilda? Cari tahu sendiri ya, kalau diuangkap di sini nanti nggak seru. Yang jelas kemampuan Matilda ini berperan besar dalam cerita.

Selain Matilda, tokoh lain yang membuat saya jatuh hati adalah Miss Honey. Bukan hanya karena ia bersikap baik pada Matilda, tapi juga karena sikapnya yang menyenangkan sebagai seorang guru. Saya berandai-andai, bila saja waktu kecil dulu guru saya adalah Miss Honey, tentu saya akan menjadi murid yang paling bahagia sedunia. Seingat saya, guru masa kecil saya rata-rata suka nyubit. Kan kezel. (Atau sayanya yang bandel kali, ya? Hihi.)

Alur cerita dalam Matilda cukup ringan dan mudah diikuti. Banyak lelucon segar di buku ini yang dapat membuat saya tersenyum. Anak-anak tentu akan dengan mudah mencerna buku ini. Hanya saja, saya pikir perlu pendampingan orang tua apabila ingin anaknya membaca buku ini. Pasalnya buku ini berisi cukup banyak kata-kata umpatan dan hinaan, terutama yang keluar dari mulut kepala sekolah. Saya pribadi sih ketawa ngakak ya, mengingat stok umpatan sang kepsek yang aduhai banyaknya. Namun yang sulit saya terima adalah penyiksaan yang dilakukan kepala sekolah kepada murid-muridnya. Agak kelewatan.

Selain itu, pengarang sedikit kurang halus dalam menghadirkan adegan ‘balas dendam’ yang dilakukan oleh Matilda kepada orang yang menyakitinya (yah, sebagai pencinta buku, saya juga tak yakin akan mampu menahan emosi apabila ada orang yang merobek-robek buku yang sedang saya baca—apalagi itu buku pinjaman dari perpustakaan). Namun mengajarkan balas dendam dalam sebuah buku anak-anak, saya pikir agak kurang bijak. Atau barangkali ada pesan moral lain dari pengarang yang tidak saya tangkap dengan baik? Bagi teman-teman yang sudah membaca buku ini, barangkali bisa membantu saya. :)

Akhir kata, Matilda tetaplah sebuah bacaan yang menyenangkan, baik untuk anak kecil (dengan catatan: perlu pendampingan orang tua), maupun bagi pembaca dewasa. Dan untuk pencinta buku, si kecil Matilda punya tantangan buatmu: berapa banyak buku yang sudah kamu baca? ;)

PS: Buku ini sudah difilmkan dengan judul yang sama pada tahun 1996. Tokoh Matilda diperankan oleh Mara Wilson yang cute banget. Tapi saya belum nonton filmnya. T.T


Posting Bareng BBI April 2016: Children Books

17 komentar:

  1. filmnya keren, rata2 pemerannya sesuai sama yang ada di bayangan waktu baca bukunya, meski miss trunchbull nya agak2 nyeremin hihi..

    BalasHapus
  2. This is a great test blog! I personally love it and find that it!
    Foto ngentot abg cantik dan sexy

    BalasHapus
  3. Hallo admin,
    saya perwakilan Digital Agency.Saya merasa tertarik dengan postingan anda. Jadi, saya tertarik untuk memasang sponsored post di blog anda (kandangbaca.com) Jika anda tertarik maka mohon hubungi saya rainnisa1993@gmail.com , atau boleh saya tau alamat email mas/ mba ?

    much thanks :)
    Rain

    BalasHapus
  4. ąø”ูąø«ąø™ัąø‡ą¹€ąø‡็ąøšąø™ี้ąøŠัąø”ąø‚ąø™ąø²ąø”ą¹„ąø«ąø™ąø•้ąø­ąø‡ą¹„ąø›ąø”ูąø«ąø™ัąø‡ąø­ąø­ąø™ą¹„ąø„ąø™์ Avengers: Endgame ąø­ą¹€ąø§ąø™ą¹€ąøˆąø­ąø£์ąøŖ: ą¹€ąøœąø”็ąøˆąøØึąø (2019) ąø”ูąø«ąø™ัąø‡ą¹ƒąø«ąø”่ąøŠัąø” ąø•้ąø­ąø‡

    https://www.doonung1234.com/

    BalasHapus
  5. browse around this web-site look at this site have a peek at this website anchor these details Clicking Here

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Back to top