16 Sep 2014

Six Earlier Days (An Every Day Companion) by David Levithan

Judul: Six Earlier Days (An Every Day Companion)
Penulis: David Levithan
Penerbit: Knopf Books for Young Readers, 2012
Format: Ebook, 45 hlm

Sinopsis:
In Every Day, New York Times bestselling author David Levithan presented readers with his most ambitious novel to date: Every morning, A wakes up in a different body and leads a different life. A must never get too attached, must never be noticed, must never interfere.

The novel Every Day starts on Day 5994 of A’s life. In this digital-only collection Six Earlier Days, Levithan gives readers a glimpse at a handful of the other 5993 stories yet to be told that inform how A navigates the complexities of a life lived anew each day.

In Every Day, readers discover if you can truly love someone who is destined to change every day. In Six Earlier Days, readers will discover a little bit more about how A became that someone.

Fans of Levithan’s books such as Nick & Norah’s Infinite Playlist, co-written with Rachel Cohn, and Will Grayson, Will Grayson, co-written with John Green, will not want to miss A’s adventures in Every Day and Six Earlier Days.

Bagi teman-teman yang sudah membaca Every Day, saya rasa wajib banget membaca Six Earlier Days. Novel ini hanya diterbitkan dalam bentuk ebook. Tadinya saya mengira kalau buku ini menceritakan 6 hari sebelum A bertemu dengan Rhiannon. Ternyata tidak demikian. Dalam Six Earlier Days, David Levithan menceritakan 6 hari dari masa lalu A secara acak. 6 hari yang membuat pembaca mengenal A lebih dekat lagi.

Di salah satu bab, diceritakan tentang A yang berusaha untuk menjaga hubungan sepasang gadis  yang terpisah jarak, Amerika-Perancis. Di bab yang lain, A bercerita tentang dirinya (dalam tubuh cowok bernama Paul) yang ‘ditembak’ oleh sahabatnya sendiri. Saya sukses dibuat penasaran tentang keputusan yang akan diambil oleh A. Akhirnya, saya cukup puas atas keputusan yang dibuat A yang menurut saya masuk akal dan cukup bertanggung jawab.

Kisah A ketika menghuni tubuh anak laki-laki dalam keluarga yang tidak harmonis sempat membuat mata saya berkaca-kaca. Sedih dong rasanya, bila tiba-tiba dibentak dan dihukum untuk sesuatu yang tidak kamu pahami? Saya pernah ngalamin hal ini waktu kecil, jadi emosinya dapetlah walau cerita dalam bab tersebut relatif singkat.

Cerita yang paling saya sukai dari 6 bab dalam novel ini, adalah ketika A menghuni tubuh seorang anak perempuan yang hari itu berulang tahun yang ke-10. Dari sekian banyak perayaan ulang tahun yang pernah A alami (tentunya dalam tubuh yang berbeda-beda), hari itulah yang paling berkesan baginya. Padahal bila dilihat secara umum, hari itu tidak terlalu spesial, selain mendapatkan pancake dengan lilin ulang tahun saat bangun tidur, atau diberi selamat ulang tahun ketika berada di sekolah, atau numpang berenang di kolam renang tentangga, bersama kakak perempuannya. Tapi, hari itu sangat berkesan bagi A. (Saya salut kepada David Levithan yang mampu membuat adegan berenang menjadi begitu ‘dalam’ dan bermakna.) A tidak pernah tahu tanggal lahirnya, tapi hari itu, ia memutuskan untuk mengenangnya sebagai hari ulang tahunnya sendiri dan memutuskan untuk merayakannya setiap tahun, meski seorang diri saja, tanpa teman, tanpa keluarga.

Untuk ukuran companion novel, Six Earlier Days  tetap meninggalkan kesan yang baik. Saya jadi semakin paham, bahwa Rhiannon (meski tidak muncul di novel ini) memang orang yang sangat spesial bagi A, padahal sebetulnya ada begitu banyak kesempatan untuk A jatuh cinta ke pada orang lain. Tapi akhirnya, Rhiannon-lah yang ia pilih. What a lucky girl. Saya kagum dengan kepribadian A. Seandainya ada lebih banyak orang dengan kepribadian seperti A, mungkin dunia bakal jadi tempat yang lebih baik. Haha. Oke, saya terlalu berlebihan memuji A. *self-toyor*

Overall, 4 bintang deh. Habis bukunya tipis gitu. We want more. Well, I want more. ^^

Rating:

7 komentar:

  1. Sumpah, ak pengen banget baca Every Day, pengen baca bukunya David Levithan, semoga diterjemahin, hauhau

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku juga tadinya berharap Every Day diterjemahin. Tapi aku mulai khawatir, takut keindahannya bakalan berkurang deh kalo diterjemahin. Sama kayak kasusnya The Fault in Our Stars itu loh.

      Hapus
  2. Buku ini tidak diterbitkan dalam bentuk ebook saja, kak. Beneran. Di paperback terbitan Ember, dapat bonus Six Earlier Days ini. Saya tahu karena saya punya yang terbitan Ember ini :D *ceritanya pamer dikit sih, hahah*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hoh. Benarkah? Baiklah, komen Ferry sekaligus ralat deh. Trims ya, Bro. :)

      Hapus
  3. I really want this novel can anyone tell me how can i get it :((((

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Back to top