25 Agu 2014

3600 Detik by Charon

Judul: 3600 Detik
Penulis: Charon
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama, 2012
Tebal: 208 hlm.
ISBN: 9789792237283

Sinopsis:
Sandra sangat terpukul ketika orangtuanya bercerai. Dan hatinya semakin sakit ketika ayahnya memutuskan ia harus tinggal bersama ibunya, yang selama ini tak pernah dekat dengannya. Kemarahan yang menggelora menjadikan Sandra remaja yang bandel. Berulang kali ia dikeluarkan dari sekolah karena kenakalannya di luar batas.

Akhirnya ibunya memutuskan untuk pindah kota. Mungkin suasana dan lingkungan baru akan mengubah perilaku putrinya. Namun di sekolahnya yang baru ini Sandra sudah bertekad untuk membuat dirinya dikeluarkan lagi. Ia bertekad akan membuat ulah agar para guru tak tahan terhadapnya. Namun ia salah perkiraan. Pak Donny, sangat sabar menghadapinya. Wali kelasnya itu berpendapat, mengeluarkan Sandra berarti menuruti keinginan anak bandel ini.

Namun, lambat laun Sandra berubah. Orangtua maupun gurunya heran. Mereka yakin, Leon-lah yang membuat gadis itu berubah. Mereka juga bertanya-tanya, kenapa Leon bisa bersahabat dengan Sandra, sementara murid-murid yang lain justru menjauhi gadis urakan itu. Apa yang membuat Leon tertarik padanya, padahal keduanya bagaikan langit dan bumi. Leon adalah anak rumahan yang manis, bintang pelajar, sopan, tekun... berbeda seratus delapan puluh derajat dengan Sandra.

Novel ini berkisah tentang persahabatan antara dua anak manusia (ciieee bahasanya) yang sangat bertolak belakang. Sandra adalah remaja yang mengalami kekecewaan yang diakibatkan perceraian kedua orang tuanya, memutuskan untuk memberontak. Sementara Leon adalah pemuda yang menjalani hidup dengan penuh rasa syukur, meski setiap hari ia harus berjuang dengan penyakit jantung yang setiap saat dapat mengancam nyawanya. Tapi setelah bertemu dengan Sandra yang mampu melakukan hampir semua hal yang tidak berani dilakukan oleh remaja seusianya, ada rasa iri yang menyusup ke dalam hati Leon. Maka laki-laki itu memutuskan untuk mencoba mengenal Sandra lebih dekat. Dan tak ada cara yang lebih tepat untuk dekat dengan Sandra selain menjadi sahabatnya.

Di sisi lain, Sandra merasa terganggu dengan pernyataan Leon yang ingin menjadi sahabatnya. Sandra bahkan merasa heran, karena hampir semua orang selalu menjaga jarak darinya lantaran sikapnya yang terkesan tidak bersahabat. Tapi kemudian Sandra dapat merasakan ketulusan hati Leon. Ia pun mulai membuka dirinya. Sikapnya perlahan-lahan mulai berubah, dari seorang siswa yang ingin cepat-cepat dikeluarkan dari sekolah barunya, menjadi siswa yang rela untuk tidak menyontek dan memilih untuk belajar mati-matian saat ujian. Bahkan, Sandra rela ikut terlibat dalam pentas kesenian yang diadakan setahun sekali di sekolah itu.

Namun seperti yang sudah dapat dibayangkan, takdir ternyata berkata lain. Si anu mati loh. #woispoilerwoi. Pokoknya gitulah ya ending-nya. Masak pada belum tau sih? <--- contoh reviewer yang minta digampar.

Okeh. Lanjut. Melihat review di gutrits, banyak banget yang ngasih rating sedikit buat novel ini. Tapi tidak sedikit juga yang ngasih rating lumayan. Dari segi penulisan, sebenarnya novel lumayan baik kok. Yang mengganggu itu adalah penggunaan tanda seru yang sering tidak pada tempatnya dan cenderung berlebihan. Memberi kesan kalau para tokoh yang mengobrol dalam novel ini marah-marah melulu, padahal sebenarnya nggak. Kadang, ada juga kalimat percakapan yang terasa kurang masuk akal. Jangan tanya saya kalimat yang mana saja karena saya nggak nyatet. Alur ceritanya juga terlalu terburu-buru sehingga emosinya kurang tersampaikan. Bahkan pada adegan yang 'itu tuh', saya sama sekali tidak merasa sedih atau gimana-gimana. Mungkin juga karena sejak awal sudah tahu ceritanya bakalan gimana. #terGimana

Meski demikian, saya suka novel ini. Interaksi Sandra dan Leon lumayan lucu dan menghibur. Terlepas dari gangguan yang saya rasakan karena penggunaan tanda seru yang berlebih, novel ini tetap mampu membuat saya tersenyum. Mungkin juga karena ekspektasi saya terhadap novel ini sejak awal memang tidak terlalu tinggi. Hasilnya, saya justru cukup menikmatinya. Subjektif sekali memang, review ini. Tapi begitulah yang saya rasakan. Saya tidak bisa tidak menyukai novel ini. :)

Oh ya, novel ini lumayan populer loh. Selain sudah mengalami cetak ulang berkali-kali dengan cover berbeda dan telah diangkat ke layar lebar, novel ini juga diterbitkan di Malaysia dengan judul 3600 Saat (sounds funny ya judulnya, hehe. Sandra-nya juga tiba-tiba mengenakan jilbab, agak nggak nyambung dengan isi ceritanya.).

Rating:

7 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Back to top